Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Ada apa nih tiba2 ngomongin pajak? Gak ada apa2, sekedar mengingatkan aja. Saya sebelumnya gak ngerti apa2 soal pajak bumi dan bangunan (PBB) sampe akhirnya punya tempat tinggal sendiri. Dulu, ibu saya sering mengingatkan bapak saya tiap tahun untuk bayar segala bentuk pajak2an: pajak penghasilan (yang juga Saya alami saat kerja), pajak kendaraan, dan PBB. Pajak kendaraan dan PBB baru Saya paham empat tahun belakangan ini. Nah, bedanya dulu ibu saya ingetin bapak Saya, sekarang suami saya yang inget, Saya mah boro2, ATM sendiri gak ketlingsut aja udah bagus *dasarceroboh. LOL.

image

Kewajiban bayar pajak sama pentingnya kayak kewajiban bayar listrik dan air *emak2bangetya. Saya memang buta soal pajak2an, selain bukan kuliah di jurusan pajak juga cuma tau2 gitu aja *buatapabikinpostini? Buat ingetin ke khalayak ramai, jatuh tempo pembayaran PBB tanggal 31 Agustus 2016. Karena Juni-Juli udah puasa-lebaran idul fitri. Yang mana akan ada pengeluaran tiket mudik, zakat fitrah, dan baju lebaran lain-lainnya. Alangkah baiknya segala bentuk pengeluaran yang pake jatuh tempo dibayar sekarang dan bisa dibayarkan langsung ke bank2 yang tertera di PBB Anda masing2 *udahmacamfinancialplanneryague. Alhamdulillah karena suami saya inget, jadi lega deh Saya 😀 Kayak beberapa Minggu lalu.
Suami (SU): “aku kan tadi bayar pajak kendaraan.”
Saya (SA): “oh iyaa, abis berapa?”
SU: “sekian”
SA: “untung kamu inget ya.”
Krik krik.

Published by Frany

Jakarta - I'm a yellow jacket almamater - Ibunya Teona - 30% workingmom 70% motherhood.

7 thoughts on “Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Leave a reply to Frany Fatmaningrum Cancel reply