Di keluarga besar saya, amat familiar dengan anak pancingan. Salah satu contoh nyata:
Sepasang suami-istri lama mendambakan keturunan dan belum sekalipun pernah hamil. Kebetulan sang kakak telah mempunyai dua anak, maka anak yang ketiga diberikan pada adiknya untuk diasuh dan dibesarkan layaknya anak kandung, dengan maksud agar bisa belajar mendidik anak dan segera menular bisa hamil dan punya anak. Sambil mengurus keponakan, sambil ikhtiar bayi tabung. Alhamdulillah Tuhan mendengar doa pasangan itu, akhirnya mendapat seorang keturunan. Bila suatu hari sang kakak mau mengambil anaknya kembali tidak akan menjadi masalah 🙂
Ternyata di keluarga suami, ayah mertua saya asal Solo, Jateng. Sama dengan keluarga saya, familiar dengan anak pancingan. Sebenarnya anak pancingan bisa juga dengan mengadopsi orphan. Tapi agar prosesnya cepat dan gak banyak pertimbangan, keponakan adalah solusi yang kebanyakan dipilih. Apapun itu, saya pribadi menilainya sah saja. Ikhtiarnya tidak menyimpang dari ajaran agama dan tidak menghilangkan asal-usul si anak pancingan. Mungkin bisa jadi salah satu pilihan bagi pasangan suami istri yang ingin punya anak yang menurut saya less risk.
Kita juga nih disuruh2 ngambil anak pancingan 😄
LikeLike
Iya loh di keluargaku sih udah biasa
LikeLike